Kamis, 24 Januari 2013

Ajari Anak Belajar Menulis

Penyebutan urutan nama-nama huruf dalam alphabet sebaiknya dikenalkan pada anak sejak dini. Langkah ini bisa di sampaikan sembari anak-anak mengamati bentuk-bentuk huruf. Selanjutnya ajarkan bentuk dasar cara penulisan huruf-huruf tersebut.
Penyebutan urutan nama-nama huruf dalam alphabet sebaiknya dikenalkan pada buah hati Anda sejak dini. Langkah ini bisa Anda sampaikan sembari anak-anak mengamati bentuk-bentuk huruf. Selanjutnya ajarkan bentuk dasar cara penulisan huruf-huruf tersebut. Ajari mereka mengenali cara membentuk huruf-garis vertikal, garis horisontal, lingkaran, persegi, dan garis-garis diagonal. Kenyataannya, banyak anak tahu cara membentuk huruf-huruf sebelum TK.

Kunci mengenalkan huruf pada anak bisa dilakukan dengan permainan. Ciptakan suasana menyenangkan bagi anak dengan permainan. Nah, bila permainan itu mulai membosankan anak, beralihlah ke hal lain. Misalnya, beralih ke mewarnai gambar, menebalkan kata, atau bernyanyi.

Setelah Anda mengajarkan anak cara membentuk bentuk-bentuk dasar, kenalkan perbedaan huruf besar dan huruf kecil. Bisa juga Anda mengajaknya menuliskan namanya. Perlahan setelah si anak dapat terbentuk nama mereka, ajari menulis nama-nama ayah, ibu, kakek, dan seterusnya. Dampingi dan bantulah anak bila menemui kesulitan dalam membentuk huruf.

Agar tidak bosan, kenalkan pula aneka alat-alat tulis seperti spidol, ballpoint, dan pensil warna. Termasuk cara menggunakan; memegang, menulis, dan menggoreskan warna. Kenalkan pula huruf-huruf di papan keyboard komputer atau handphone Anda.

Belajar bentuk huruf yang menyenangkan bisa dilakukan dengan cara yang kreatif seperti dengan memperlihatkan poster huruf-huruf, buku kreativitas anak, menempel stikel huruf-huruf, dan lain sebagainya. Mungkin Anda memiliki aneka cara yang lebih kreatif untuk mengajak belajar sembari bermain!


Mari Berhitung

Anak sudah pintar berhitung belum ? Coba deh  minta dia untuk menyebutkan angka dari satu hingga sepuluh atau limabelas, sudah mulai lancar kan? Si kecil sekarang juga sudah mulai bisa mengenali dan menuliskan beberapa angka, atau mungkin ia sudah bisa belajar penambahan dan pengurangan angka?
Belajar berhitung bukanlah suatu hal yang mudah untuk si kecil dan tiap metode belajar memiliki dampak yang berbeda bagi tiap anak, jadi  mesti pintar-pintar menerapkan cara belajar yang santai, sesuai dengan kemampuan si kecil dan tetap menyenangkan.
  • Dengan bercerita
    Anak-anak sangat senang mendengar cerita. Misalnya, ‘ada lima ekor burung merpati hinggap didahan pohon, kemudian satu ekor dari burung itu terbang mencari makan. Nah, berapa sisa burung yang ada dipohon sekarang?’ bisa memberikan contoh lain sesuai dengan minat si kecil.
  • Menggunakan permainan
    Contoh,  bisa mengajak si kecil bermain ular tangga. Biarkan si kecil yang melempar dadu, membaca dan menambahkan jumlah angka pada dadu. Pilihkan papan permainan atau dadu yang berwarna-warni, selain mengenal angka, si kecil juga makin mahir mengenal warna.
  • Berdasarkan kegiatan sehari-hari
    Mengikutsertakan kegiatan berhitung pada kegiatan sehari-hari juga bisa membantu. Misalnya, ajak si anak ke dapur dan ajak ia menghitung berapa jumlah sayuran yang baru saja di beli dari pasar.
Si kecil akan lebih mudah menyerap apabila kegiatan belajar ini rutin dilakukan. Jadikan belajar ini menjadi kegiatan yang menyenangkan dan hentikan apabila si kecil terlihat sudah bosan.
Belajar jadi lebih mudah dan menyenangkan, kan ? Rajin belajar di rumah dapat membantu belajarnya disekolah nanti dan pastinya membantu meningkatkan prestasinya.

Rabu, 23 Januari 2013

Ayo Belajar Membaca

Modal utama untuk belajar membaca adalah mengenal dan menghafalkan abjad-abjad, yaitu dari A sampai dengan Z. Setelah menghafal abjad-abjad tersebut, maka akan memudahkan anak belajar membaca dengan merangkaikannya. Tentu saja belajar membaca abjad tersebut perlu disertai dengan alat atau tools atau peraga yang menarik, sehingga anak akan dengan mudah menyerap pelajaran tersebut. Tentu saja, seperti dalam artikel-artikel sebelumnya, bahwa dunia anak adalah dunia bermain, sehingga anak akan semakin mudah belajar manakala dia sedang bermain. Oleh karena itu sangat penting mengkondisikan agar dalam belajar membaca, anak selalu dalam kondisi bermain
.
Barangkali kita sering berfikir, bahwa belajar akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila dilakukan dengan serius, duduk di depan meja, konsentrasi dan sebagainya. Akan tetapi menurut saya, untuk anak-anak (apalagi pra SD dan usia TK), dengan cara seperti itu justru akan mendapatkan hasil yang kurang optimal. Bahkan bisa mengakibatkan anak akan semakin tidak suka dengan kegiatan belajar.

Untuk anak usia pra SD atau anak balita atau anak TK, salah satu cara yang sangat efektif untuk belajar adalah dengan menyajikan proses belajar sesuai dengan kondisi psikologis anak pada saat itu, yaitu kondisi bermain. Oleh karena itu sangat diperlukan berbagai sarana dan tools yang dapat menjembatani antara belajar dengan bermain. .